Ini Penjelasan Lindihan Secara Medis
Lindihan sering diidentikkan dengan ketindihan setan
Bagi sebagian orang di Indonesia, fenomena lindihan saat
tidur kerap dihubungkan dengan aktivitas metafisika. Padahal dalam segi medis,
fenomena ini adalah wajar terjadi dan bisa dijelaskan secara ilmiah.
Sayangnya alasan itu ditolak mentah-mentah oleh ilmuwan dari
Universitas California. Menurut mereka, tindihan disebabkan oleh gangguan yang
terjadi pada bagian otak yang membawa peta 'diri'.
Tindihan biasanya terjadi saat masa 'rapid eye movement'
(REM) atau yang biasa dikenal dengan masa bermimpi. Saat tindihan terjadi,
orang biasanya akan terbangun namun otot-otot tubuh mereka terasa lumpuh.
Berdasarkan teori pertama ilmuwan, hal ini adalah bentuk
mekanisme perlindungan diri untuk mencegah tubuh melakukan 'sleep walking'
alias tidur sambil berjalan saat REM berlangsung. Lalu, bagaimana dengan dengan
kemunculan sosok hantu dan rasa sesak di dada yang biasa terjadi saat tindihan?
Ilmuwan mengatakan bila rasa sesak dan penampakan itu
diakibatkan oleh gangguan sesaat otak ketika masa REM berlangsung. Pada otak
bagian tengah atas (parietal lobe), terdapat bagian yang menyimpan gambar
duplikasi dari kita sendiri.
Saat kita tiba-tiba terbangun ketika REM berlangsung, bagian
parietal lobe juga bertugas menginstruksikan otot untuk bergerak. Akan tetapi,
saat itu terjadi kondisi tubuh kita sejatinya masih dalam tahap REM yang
notabene adalah fase kelumpuhan sesaat.
Nah, perintah otak yang bertentangan dengan kondisi REM
itulah yang akhirnya menimbulkan gangguan pada otak yang berujung pada
halusinasi. Terkadang bagian otak juga cukup 'memaksa' otot tubuh untuk
bergerak yang dapat memicu rasa sesak di dada.
"Penampakan hantu bisa jadi merupakan hasil dari usaha
otak untuk membayangkan tubuhnya sendiri bergerak, yang berakibat pada
munculnya sosok halusinasi," ujar Dr Baland Jalal dari Universitas
California.
Nantikan informasi selanjutnya !.